Selasa, 30 Oktober 2012

Big Bro..

Hard to start writing about him while i really miss him. Thank God, sudah mempercayakan lelaki terbaik kepada bapak ibuku untuk jadi seorang kakak buat adiknya yang manja ini. Nggak pernah seharipun lewat tanpa memikirkannya. Beruntungnya kakak iparku yang mendapatkannya :).

Beruntung banget punya panutan seperti dia, dia lah standar laki-lakiku. Dia memang bukan seorang laki-laki yang sempurna, tapi dia laki-laki terbaikku saat ini...so far and always be. Selalu teringat gimana dia memperlakukan aku dengan sangat "manis", dia nggak pernah membiarkanku ada dalam kondisi sulit. Selalu teringat gimana marahnya dia saat adiknya terlukai, meskipun dia nggak bisa melakukan apa-apa tapi cukup dengan kemarahannya itu sudah cukup, i know that he cares.

Ada kalanya kita saling beradu emosi dan keegoan kita tapi itu hanya sesaat dan inilah kita saling merindukan satu sama lain. Saling berkisah tentang kesulitan hidup kita walau hanya dengan tatapan mata dan kita sudah saling memahami apa yang terjadi karena kita saudara.

Jarang buat kita berkomunikasi secara langsung tapi lucu juga kalo mengingat ketika kita punya waktu untuk itu kita nggak bisa berhenti untuk saling berkata-kata dan sepertinya kita berdua nggak tau gimana cara menghentikan pembicaraan kita saat itu dan akhirnya kita saling diam.

Love you and miss you badly Bro!

Rabu, 24 Oktober 2012

new day, same feeling

Mengawali pagi dengan perasaan yang sama. Dipenuhi ketakutan dan bayang-bayang sakit hati yang nggak tau kapan hilangnya. Sudah nggak sanggup lagi hidup seperti ini. Mau sampai kapan? Really forget how the feels of the real happiness, to much fake on me. Seems like can face anything but not at all.

Selasa, 23 Oktober 2012

can't stand it

huufftt...udah bener-bener nggak tahan, dah nggak bisa kayak gini terus, mau sampai kapannn...bisa bener2 gila kalau tiap saat harus ngerasa kayak gini. Nyesekkkk....buat nafas pun sampai susah. Ya Allah...sampai kapan? sampai kapan..? aku sudah nggak sanggup. Tolong angkat rasa ini ya Allah.

Senin, 22 Oktober 2012

My biggest fear

Ketemu pagi lagi apa artinya? ya banyak, bisa berarti Tuhan masih kasih kita kepercayaan untuk hidup lebih lama meskipun nggak ada diantara kita yang tau apa umur kita bisa mencapai siang, sore atau malam. Bertemu pagi berarti juga kita harus bersiap menerima rejeki baru, masalah baru, tantangan baru. 

Buat aku semua yang baru buat hari ini kurang begitu berarti juga, semua harus dijalani SENDIRI. Tawa dan senyum yang semu hari ini selalu diakhiri dengan air mata di malam hari. Mungkin orang lain banyak yang memandang iri hidupku tapi mereka nggak pernah tau rasanya menjalani semuanya SENDIRI.

SENDIRI mungkin bikin aku kuat dan mandiri tapi buat aku saat ini itu sudah terlewat batas, kalau kesendirian itu masuk kategori obat aku sudah over dosis. Capek. Kesenangan yang aku temukan hanyalah sesuatu hal yang semu. Tawa itu ada saat bersama yang lain dan rasa itu akan hilang begitu saja saat kita kembali ke kehidupan kita masing-masing.

Being lonely dalam keadaan tersakiti rasanya jauh lebih buruk. Bisa gila mungkin kalau keadaan gini-gini terus. Hidup pun rasanya sudah hambar dan selalu terpenuhi dengan kata terserah. Target dan mimpi sudah nggak ada lagi. Semakin aku kejar keduanya malah semakin jauh jadi ya sudah lah mau diapain lagi, diusahain udah tapi yang ada malah semakin jauh, terserahlah.

Kesendirian ini bener-bener membunuh apapun yang ada di hidupku. Semangat, mimpi, pikiran positif, semuanya. Jujur aku takut menjadi bagian dari mereka yang sendiri sampai diusianya saat ini. Ya Allah, jujur aku takut. That's my BIGGEST FEAR now. Dan sampai sekarang pun sama sekali nggak terlihat adanya tanda positif aku bisa nemuin pendamping hidupku. Duniaku yang sangat-sangat sempit dan selalu dikelilingi dengan wanita seolah menutup harapan. Aku takut umurku nggak panjang dan harus berakhir tanpa adanya pasangan hidup. Ya aku takut. Pikiran positifku semakin hari semakin menipis, apalagi harapanku sudah nyaris tidak ada lagi.

maybe just a dream